Ki Hajar Dewantara, "Jadikan setiap tempat sebagai sekolah, jadikan setiap orang sebagai guru".
Berkaca pada ungkapan bapak pendidikan nasional, ternyata menjadi sosok yang dapat digugu dan ditiru merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh guru, karena bukan lagi perihal beban moral atau beban profesi, tapi tanggungjawab sampai akhirat.
Profesi guru bukan sekedar profesi yang berakhir di akhir jam kerja. Guru yang bijaksana memiliki status guru kapan saja, di mana saja, bahkan setelah pensiun. Guru yang cerdas pasti ingin dikenang sebagai guru yang baik dan siswa yang merindukannya. Oleh karena itu, guru yang bijaksana harus memiliki kualitas mengajar dan sikap mengajar yang membuat siswa selalu mengingatnya.
Memenuhi peran seorang guru sebagai pendidik dan pengajar, hal pertama yang harus dilakukan seorang guru adalah menjadi panutan bagi siswa, karena apa yang dilakukan seorang guru adalah tiruan bagi siswa.
Di zaman yang penuh dengan ketidak pastian dengan perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif, membuat pendidik tidak hanya harus cerdas dalam menguasai materi, namun juga harus memiliki karakter yang baik dan harus cepat beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi, seperti halnya yang diungkapkan oleh Albert Einstein, "The measure of intelligence is the ability to change".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar