1. Apa saja nilai diri saya? (yang terdapat pada bagian mulai dari diri)
Salah satu nilai yang ada pada diri saya yaitu sikap kemandirian. Sejak kecil orang tua sudah mengajarkan bagaimana menjadi orang yang mandiri. Melaksanakan pekerjaan di rumah seperti mencuci pakaian, menyapu, menyiapkan perlengkapan sekolah, dan belajar sendiri. Orang tua berpesan bahwa jika ingin menjadi orang sukses maka tanamkan dalam diri kamu untuk selalu menyelesaikan atau mengerjakan pekerjaan atau tugas tanpa menunggu perintah dari orang lain sepanjang itu berguna dan bermanfaat untuk diri kamu dan orang lain. Pesan ini menjadi motivasi bagi saya untuk selalu berperilaku mandiri jika berada di rumah sebagai anggota keluarga, di sekolah sebagai pelajar, dan di lingkungan sebagai anggota masyarakat. Sikap mandiri ini semakin tumbuh pada diri saya sejak ibu meninggal dunia ketika saya masih duduk dibangku kelas 5 SD sedangkan Bapak masih terbaring sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Berselang dua tahun berikutnya, Bapak juga meninggal dunia yang pada saat itu saya masih duduk dibangku kelas 1 SMP. Hidup tanpa orang tua bukan halangan bagi saya untuk terus tumbuh menjadi anak yang mandiri. Ketiadaan kedua orang tua tidak lantas menjadikan saya menjadi anak yang lemah serta mudah putus asa. Sebaliknya, ini justru menjadi tumpuan semangat bagi saya agar senantiasa memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekitar.
2.
Apa
yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru Penggerak? Jelaskan!
Setelah
mengetahui nilai dari Guru Penggerak, saya merasakan adanya kesempatan untuk
menggali lebih dalam lagi nilai-nilai sebagai seorang guru penggerak yakni
mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif, dan perpusat pada murid. Dengan
berbekalkan kemandirian dan inovatif dalam mencoba hal-hal baru, saya semakin
yakin dan percaya bahwa dengan sikap yang mandiri dari seorang guru akan
menciptakan kesadaran untuk tidak mudah menyerah menghadapi tantangan serta
tidak mudah menyalahkan orang lain dan keadaan. Saya merasa bahwa nilai
mandiri juga perlu didukung dengan nilai reflektif dari seorang guru penggerak
karena kita harus berani meminta umpan balik secara aktif dan menilai diri
sendiri dengan objektif. Mencoba hal-hal baru dan berkolaboratif dengan
teman sejawat, kepala sekolah dan orang tua murid menjadi perilaku yang
memotivasi saya untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid, aktif,
efektif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
3.
Apa
saja nilai diri Guru Penggerak yang sudah saya miliki sekarang?
Guru
yang bernilai adalah mereka yang telah menjadi teladan bagi sesama terutama
para peserta didik. Peserta didik akan merasakan pendidikan yang sejati ketika
mereka telah menganggap bahwa guru mereka telah menjadi bagian dari hidup dan
keberhasilan mereka. Karena itu mereka akan menganggap bahwa guru sebagai
seseorang yang bernilai bagi hidup mereka. Saat ini, nilai-nilai Guru Penggerak
yang saya miliki yaitu menjadi pribadi yang mandiri dalam menginisiasi dan
berkreatif menciptakan suasana atau iklim proses pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat, berkolaboratif
dengan guru lain, kepala sekolah, dan orang tua siswa, reflektif terhadap kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan
dan selalu melihat dari sisi positif setiap saran dan kritik, dan inovatif
dalam melaksanakan pembelajaran, namun masih perlu pengembangan dalam melaksanakan
pembelajaran yang berpusat pada murid.
4.
Diantara
nilai-nilai yang sudah saya pelajari, nilai apa yang saya rasa perlu saya kuatkan?
jelaskan!
Diantara
nilai-nilai yang sudah saya pelajari, yang saya perlu kuatkan adalah nilai
kolaboratif dan pembelajaran yang berpihak pada murid. Dalam masa pandemi
covid-19 ini perlu adanya kolaborasi antara guru dan orang tua siswa dalam
proses pembelajaran yang dilaksanakan di rumah melalui moda daring guna
mewujudkan program pembelajaran jarak jauh. Dengan kesadaran pentingnya
kolaborasi guru, orang tua dan siswa maka akan menciptakan kerja sama yang baik
untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan. Kerja sama, saling melengkapi dan
memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas, batasan dan ranah masing-masing
maka diharapkan tercipta kenyamanan dan semangat siswa dalam belajar walaupun
hanya di rumah dan jarak jauh, sehingga hal ini menjadi modal utama untuk
mewujudkan kesuksesan bersama. Selama ini di dalam pembelajaran masih
jarang ditanyakan bagaimana pandangan anak terkait suatu hal. Pembelajaran
yang dilakukan selama ini cenderung sikap guru memaksa murid tanpa bertanya
sesuai dengan kesiapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Namun,
seyogyanya seorang guru memberi kebebasan kepada murid untuk membangun sendiri
pengetahuannya dan mengkonstruksi sendiri pemahamannya dalam materi.
5.
Apa
yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak?
Yang
saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak adalah adanya
perasaan senang, bersyukur dan bangga, karena bisa menjadi bagian dari guru
hebat yang akan melakukan transformasi pendidikan. Selain itu saya
memiliki semangat yang kuat untuk selalu berinovasi untuk mewujudkan
kepemimpinan pada murid dalam belajar.
6.
Apa
yang bisa saya lakukan (khusus untuk diri saya) untuk menguatkan peran dan
nilai Guru Penggerak?
Yang
bisa saya lakukan untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak adalah dengan
menambah pengetahuan melalui literasi digital, meningkatkan komitmen yang kuat
untuk berinovasi, berkarya, dan bergerak serta menggerakkan komunitas agar
termotivasi untuk mengembangkan dirinya. Aktif melakukan perubahan-perubahan
dalam berinovasi dan berani mengambil resiko, membangun ruang kolaborasi dengan
teman-teman guru/ rekan sejawat yang lain, memperbanyak berdikusi dan
merefleksi diri agar kita mampu berinovasi, memperbanyak belajar membangun
kemampuan sehingga mampu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan diri,
memotivasi diri dan melakukan evaluasi.
7.
Apa
yang akan menghambat saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam
diri saya?
Yang
menjadi faktor penghambat bagi saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru
Penggerak adalah kurangnya dukungan dan respon positif dari kepala sekolah
maupun dari guru serta dukungan dari orang tua murid untuk mewujudkan konsep Merdeka
Belajar. Karena dengan dukungannya dalam merespon setiap gagasan gagasan yang
baik demi kemajuan sekolah, maka program guru penggerak akan terlaksana dengan
baik pula. Selain itu, masih belum memadainya sarana dan prasarana
sekolah yang dapat menunjang proses pembelajaran yang berkualitas dalam
mewujudkan program-program yang telah direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar