Sabtu, 18 September 2021

Jurnal Refleksi Minggu Ke-5

 Jurnal Refleksi Mingguan_Minggu Kee-5

MODEL 3: SIX THINKING HATS (TEKNIK 6 TOPI)

1. FACTS

Nilai dan peran guru penggerak selaras dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid yang menjiwai guru penggerak dalam memainkan perannya tentunya akan menghadirkan guru yang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Adanya keinginan untuk menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid memerlukan perubahan yang melibatkan seluruh warga sekolah. Perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah membutuhkan waktu dan bersifat bertahap. Sebagai Calon Guru Penggerak, saya senantiasa terus berlatih mengelola diri sendiri sambil  berupaya menggerakkan rekan guru lain untuk menjalani proses perubahan bersama-sama demi terwujudnya visi sekolah.

2. FEELINGS

Mempelajari materi tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak serta Visi Guru Penggerak, saya merasakan adanya semangat baru dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan pola pikir yang positif untuk mewujudkan sekolah yang ramah, aman, nyaman dan bermakna bagi murid.

3. BENEFITS

Hal positif yang bisa diambil dari materi pada minggu ini adalah keterlibatan berbagai pihak dalam hal ini Kepala Sekolah, Orang Tua Murid, Guru, dan Pemangku Kepentingan untuk mewujudkan visi sekolah sekaligus visi guru penggerak akan menambah semangat dan motivasi Guru Penggerak sesuai dengan perannya dalam melakukan perubahan, baik perubahan di kelas maupun perubahan di sekolah.

4. CAUTIONS

Kendala atau hambatan atau resiko dari penerapan manajemen pendekatan perubahan Inkuiri Apresiatif (IA) adalah masih kurangnya pemahaman dan dorongan dari kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah untuk melakukan reformasi Budaya Sekolah. Budaya sekolah berarti merujuk pada kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di sekolah. Kebiasaan ini dapat berupa sikap, perbuatan, dan segala bentuk kegiatan yang dilakukan warga sekolah. Karena untuk melakukannya diperlukan orang-orang yang bersedia melawan arus naif tentang inovasi dan terbuka terhadap kenyataan yang bersifat manusiawi. Hal ini berarti butuh partisipasi dari semua warga sekolah. 

5. CREATIFITY

Menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif serta mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visi sekolah adalah melalui Program 5K, yaitu Kebebasan dalam belajar, Kolaborasi, Kreativitas IMTAQ dan IPTEK, Keterlibatan orang tua atau masyarakat serta Kebersihan Lingkungan. Kebebasan dalam belajar diartikan bahwa peserta didik dapat belajar di mana saja tanpa terikat tempat, kapan saja tanpa terikat oleh waktu dan dengan siapa saja tanpa harus dari guru.

6. PROCESS

Sebagai guru, kita memerlukan sebuah visi yang jelas menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu kita berikan pada murid kita. Keyakinan kita atas visi itulah yang akan terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan.

Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan sering disebut sebagai Inkuiri Apresiatif (IA).

Untuk melaksanakan IA diperlukan sebuah strategi. Strategi itu dikenal dengan akronim BAGJA, yakni Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi. Perubahan yang diharapkan terntu saja harus tetap mempedomani filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Bahwa pendidik hanya berperan sebagai penuntun murid menuju kodrat alam dan kodrat zaman. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, guru hanya bisa menuntun tumbuhnya kodrat tersebut. Jadi jelaslah bahwa IA merupakan pendekatan utama yang harus diimplementasikan guru menuju perubahan yang dicita-citakan dengan menyentuh peran strategis pemangku kepentingan di sekolah.


 


Tidak ada komentar: